bungkaman kertasnya
saya rapat di bibir saya
saya kunci di bibir saya
caci dan maki di bibir saya
saya tahan saya pendam
saya telan matang saja kertasnya
tanpa saya tahu itu adalah angka atau garuda
sungguh ceroboh diri saya
saya hina tak ada berhenti
saatku tahu apa benarnya
kaki berjalan seakan tak ada nyawa
lari kesitu ada dia mengejar
lari kesana ada mereka mengejar
saya diam berkutik tidak
saya lemas berhenti iya
yang mulia sudah siap mengutukku
jeruji siap menantiku
tapi saya tak siap mutah
saya akan menelan selamanya
dengan jeruji selamnya
poetry by : safira adi
Minggu, 07 Desember 2014
Sabtu, 06 Desember 2014
PUISI "TENTANG CERITAKU"
Hati hancur bagai kepingan
Bagai cahaya terkena sinar gama
Seperti Pecah menjadi berjuta
Saat bersamaku kau pancarkan radiasi
Hingga aku jadi magnet
kau kutub utara
dan aku kutub selatan
Kita menyatu..
Tapi
Saat aku tergoyah
Saat aku tak punya tenaga
Aku mencari dimana kutub utaraku
Kenapa kau menjauh bak mau lepas
Kau bilang kau akan selalu ada bak jantungku
Kau bilang kau akan setia bersamaku bak boneka kesayanganku
Tapi..
Baru kutahu
Bahwa kita akan satu saat kau butuh
Dan kau akan melepas saatku jatuh
Hey Kau paling jahat dari yang terjahat
Yang paling bajingan dari yang terbajingan
Dan yang paling bermuka dua dari yang bermuka tiga
Lihat aku nanti
Jika aku sukses kembali kau akan mati
poetry by : safira adi
dan aku kutub selatan
poetry by : safira adi
Langganan:
Postingan (Atom)