bukankah sebuah sinar terang menyala
dia menyuguhi hati dengan kaki yang matang
bukankah haluan bisa saja berubah dengan setitik hujan badai
yang harus kuhindari
tapi mengapa aku menyangkal?
disini adalah jurang rugah
tapi kutetap merekah
membiarkan netraku melapuki jiwaku
jiwaku ini bagai badai yang
tersapu oleh abu
kuterbawa pada lamunan yang hanyalah benalu
yang tersisa hanya isak tangis kepergianmu
sepeninggalanmu aku hanyalah batu
sudah ku coba mengeringkan nadiku
sudah ku coba untuk membuang nyawaku
tapi tidak cukup caraku
untuk menggapai keaabadianmu