bukankah sebuah sinar terang menyala
dia menyuguhi hati dengan kaki yang matang
bukankah haluan bisa saja berubah dengan setitik hujan badai
yang harus kuhindari
tapi mengapa aku menyangkal?
disini adalah jurang rugah
tapi kutetap merekah
membiarkan netraku melapuki jiwaku
jiwaku ini bagai badai yang
tersapu oleh abu
kuterbawa pada lamunan yang hanyalah benalu
yang tersisa hanya isak tangis kepergianmu
sepeninggalanmu aku hanyalah batu
sudah ku coba mengeringkan nadiku
sudah ku coba untuk membuang nyawaku
tapi tidak cukup caraku
ohh petir..
sambarlah aku
hingga aku bangun dalam lamunan jejakku
sampai kapan aku harus menjaga kesetiaan
yang kehadiranya sudah berada dalam dunia yang abadi
tak kah aku membodohi diriku sendiri?
tapi.. ini tak semudah nyataku
aku hanya bisa duduk mencacati semua ini
menghancuri kehancuran hidupku ini
dan yang nyata dari semua ini
aku hidup dan kau mati
Puisi : Safira Adi Nur Firdausi
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
pernah ngga kalian nasibnya seperti ini? saat kalian lagi sayang-sayangnya sama seseorang tiba-tiba dia meninggal dunia, dan kalian mencoba untuk bunuh diri(?) tapi gagal, tapi kalian berpikir kenapa kalian harus ngelakuin hal seperti ini karena juga nggak ada gunanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar