Rabu, 25 Februari 2015

PUISI "HATI INI SESAK"

kau memaang ada..
kau memang dekat..
dan kau memang disini
saat dia disini..

kau memang jauh..
kau memang hilang..
dan kau memang disana
saat dia disana

kulihat kau lagi dan lagi
kau bertanya padaku dimana ia berada
aku memang tersenyum
tapi hati ini sesak

ku selalu berusaha bahagia
dan melihat kau bersamanya
tapi apa kau tahu?
hati ini sudah sesak

tapi..
saat aku melihatmu tersenyum..
mengapa aku bahagia?
padahal kau bersamanya..

jika mencintainya tanpa balas adalah bahagiamu
maka lakukanlah itu
dan aku akan meninggalkanmu
sekejab..

Jumat, 20 Februari 2015

PUISI "BOLA MERAH ITU"


bola merah itu memental
begitu cepat seperti motor..
bola merah itu berhenti memental
diam seperti batu..

bola merah itu menggelinding
datar seperti jalan raya..
bola merah itu berputar
melingkar seperti bulan..

langkahnya selaluku perhatikan..
tingkahnya selalu ku paku di netraku..
hatinyalah yang aku tunggu..
tapi apakah mungkin?

dia adalah bola merah
bola merah yang mencari bola putih
bukan mencari benda hitam sepertiku..
yang hanyalah bayangan kasarnya

cintaku adalah cadangan baginya
bahkan bukan menjadi alasannya untuk mencinta
karena hanya ada bola putih di dalam raganya
dan bukankah aku?

adalah benda hitam yang selalu menyelimutimu
yang ada saat kau mengenyam luka
tapi hanyalah sebuah dinding terbuka
yang bisa kau tembus dengan mudahnya

memang dinding itu aku
aku adalah benda hitam
benda hitam itu adalah bayangan
bagimu?

poetry by : Safira adi

Minggu, 15 Februari 2015

PUISI "KOMA"


kotor..
kata yang ku ucap
benci..
sifat yang kudapat
hancur..
hati yang ku ikat
erat..
makin erat..
makin pucat..
dan sekarang tak terikat
aku ini seorang pohon
yang kau ambil nanahnya
lalu kau cacarkan nanah itu ke mukaku

ahh..
mengapa?
mengapa tak sekalian saja kau tumpahkan tinta hitam ke mukaku
agar duniaku menjadi gelap
atau..
tak kau tebang sekalian tubuhku
agar aku tak bernyawa
mengapa?

sudah cukup lara mengeramku
tak lebih cukup tangan-tangan mencabiku
kini kau mencengkramku
sudah..
tinggalku mati saja

poetry by : Safira adi

PUISI "TENTANG ANGIN"


meriang di timpa angin
cinta pergi karena angin
cinta pergi seperti angin
dia datang seperti angin

dan bukan maksudku untuk sedih
tapi ini perasaan yang kurasakann
tak kusangka pohon yang kita tanam lama
seketika  runtuh terkena angin

andaikan aku bisa menanam kembali
akan kutanamkan lagi hanya untukmu
tapi kau membuat semua berlalu
terlalu senang dengan angin itu