Minggu, 15 Februari 2015

PUISI "TENTANG ANGIN"


meriang di timpa angin
cinta pergi karena angin
cinta pergi seperti angin
dia datang seperti angin

dan bukan maksudku untuk sedih
tapi ini perasaan yang kurasakann
tak kusangka pohon yang kita tanam lama
seketika  runtuh terkena angin

andaikan aku bisa menanam kembali
akan kutanamkan lagi hanya untukmu
tapi kau membuat semua berlalu
terlalu senang dengan angin itu



kutahu..
memang angin begitu menyejukan
tapi apa kau yakin angin itu tak akan berpindah?
tak seperti pohon yang kita tanam yang akan terus kokoh

pohon adalah pohon
angin adalah angin
walaupun kau bersama angin
kuakan tetap mengokohkan pohon ini


poetry by : Safira adi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar